3 Jenis Tenaga Endogen
Pembentuk Relief Bumi
Apa kabar blogger Indonesia? Kita bertemu lagi dengan
The Jombang Taste yang berbagi informasi pengetahuan Geografi. Artikel ini akan
menjelaskan macam-macam tenaga endogen yang membentuk permukaan bumi.
Bentuk muka bumi atau relief bumi, baik di daratan
maupun di dasar lautan, mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan
bentuk dan permukaan bumi terjadi karena hasil kerja dari tenaga alam yang
disebut tenaga geologi. Tenaga geologi terdiri dari tenaga endogen yang
bersifat membangun dan tenaga eksogen yang bersifat merusak.
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam
bumi yang menghasilkan relief muka bumi. Tenaga endogen dibagi menjadi tiga,
yaitu tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi.
1. Tektonisme
Pengertian tektonisme adalah tenaga yang berasal dari
dalam bumi yang mengakibatkan terjadinya pergeseran dan perubahan letak lapisan
batuan secara
horizontal dan vertikal. Aktivitas tektonisme dibagi menjadi dua, yaitu
orogenetik dan epirogenetik.
a. Orogenetik
Definisi orogenetik adalah pergeseran lapisan bumi
secara cepat meliputi daerah yang sempit. Peristiwa ini disebut pula proses
pembentukan gunung atau pegunungan. Proses orogenetik menghasilkan lipatan dan
patahan.
- Lipatan (foulding). Lipatan adalah proses penekanan batuan lunak oleh kekuatan dari dalam bumi sehingga batuan tersebut bersambung dalam bentuk lipatan. Lipatan pada umumnya terbentuk dari dua unsur, yaitu sinklin (lipatan yang membentuk lembah) dan antiklin (lipatan yang membentuk busur).
- Patahan (faulting). Patahan adalah proses kekuatan endogen yang menekan struktur batuan keras sehingga struktur satu dengan lainnya terpisah atau patah.
b. Epirogenetik
Definisi epirogenetik adalah gerak atau pergeseran
lapisan kulit bumi dalam waktu yang lama meliputi wilayah yang luas. Epirogenetik
disebut juga proses pembentukan benua. Epirogenetik dibedakan menjadi dua
macam, yaitu epirogenesis positif dan epirogenesis negatif.
- Epirogenesis positif adalah gerak turunnya daratan sehingga terlihat permukaan air laut mengalami kenaikan.
- Epirogenesis negatif adalah gerak naiknya daratan sehingga terlihat permukaan air laut mengalami penurunan.
2. Vulkanisme
Pengertian vulkanisme adalah aktifitas penerobosan
atau keluarnya magma dari dalam perut bumi akibat dari tingginya temperatur dan
tekanan gas. Gunung merupakan tonjolan pada kulit bumi yang terdiri dari lereng
dan puncak.
Rangkaian dari gunung-gunung membentuk pegunungan.
Gunung dan pegunungan terbentuk akibat adanya tenaga endogen. Apabila suatu
tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma maka terbentuklah
gunung berapi.
Berdasarkan tipe letusannya, gunung berapi dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu gunung api strato (kerucut), gunung api maar, dan
gunung api perisai.
- Gunung api strato (kerucut). Pada umumnya gunung api yang ada di dunia ini merupakan jenis gunung berapi kerucut. Letusan pada gunung api strato termasuk letusan kecil. Letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Letusan gunung api strato sering menyebabkan terjadi lelehan sehingga permukaan gunung berapi berlapis-lapis. Sebagian besar gunung berapi yang ada di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
- Gunung api maar. Jenis gunung api maar berbentuk seperti danau kering. Jenis gunung api maar jumlahnya tidak banyak. Gunung berapi ini terbentuk karena adanya letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang disebut kawah. Gunung api maar memiliki corong. Contoh: Gunung Lamongan di Jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
- Gunung api perisai. Tidak ada gunung api jenis perisai di Indonesia. Contoh gunung api perisai adalah Gunung Maona Loa di Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbentuk menjadi sangat landai.
Aktifitas Vulkanik
Aktifitas magma gunung berapi ada dua macam, yaitu
intruksi magma dan ekstrusi magma.
- Intruksi magma adalah penyusupan magma diantara lapisan batuan tetapi tidak sampai ke permukaan. Bentuk-bentuk yang ditimbulkan antara lain: batolit, lakolit, sill, diaterma, dan gang (korok).
- Ekstrusi magma (erupsi) adalah aktifitas magma yang sampai ke permukaan bumi sehingga menyebabkan terjadinya letusan gunung berapi. Berdasarkan sifatnya, erupsi dibagi menjadi tiga, yaitu: erupsi eksplosif, erupsi efusif, dan erupsi campuran.
Material Vulkanik
Terdapat beberapa macam material vulkanik, yaitu
material padat, material cair, dan bahan gas.
- Material padat (eflata) berupa: bom vulkanik berupa batuan-batuan besar, tapili berupa batu kecil, dan pasir serta abu vulkanik.
- Material cair (efusifa) berupa: lava, lahar panas, dan lahar dingin.
- Bahan gas (ekshalasi) berupa: gas fumarol, gas sulfatar, dan gas mufakat.
Gejala Pasca Vulkanik
Gejala post vulkanik atau pasca vulkanik ditandai
dengan adanya:
- Adanya sumber gas
- Terdapat sumber air panas
- Sumber air panas maledari
- Adanya geyser
3. Gempa bumi
Pengertian gempa bumi (seisme) adalah getaran kulit
bumi yang disebabkan oleh adanya tenaga endogen, pergeseran batuan, letusan
gunung berapi, maupun longsoran. Menurut penyebabnya, gempa bumi dibagi menjadi
tiga macam, yaitu: gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan.
Berdasarkan letak pusat gempa, gempa bumi dibagi menjadi dua, yaitu: gempa
daratan dan gempa laut.
Alat pengukur gempa adalah seismograf. Satuan pengukur
kekuatan gempa umumnya menggunakan skala richter. Pusat gempa yang ada di bawah
kerak bumi disebut hiposenter (hiposentrum). Pusat gempa bumi pada titik di
permukaan bumi yang terletak tegak lurus di atas hiposentrum disebut episenter
(episentrum).
Gempa bumi mengakibatkan beberapa hal berikut ini:
- Merusak dan menimbulkan kerugian material
- Korban jiwa dan harta benda
- Menghancurkan pemukiman dan lahan pertanian
- menghilangkan sumber mata air
- Merusak alam dan lingkungan.
a. Pranata
Keluarga
Pranata keluarga adalah bagian dari pranata sosial yang meliputi lingkungan keluarga dan kerabat. Pembentukan watak dan perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pranata keluarga yang dialami dan diterapkannya sejak kecil. Bagi masyarakat, pranata keluarga berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat.
1 ) Pengertian
Keluarga
Keluarga adalah satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat. Satuan kekerabatan dapat disebut keluarga disebabkan adanya perkawinan atau keturunan. Berdasarkan jumlah anggotanya, keluarga dpt dibedakan mjd keluarga inti dan keluarga luas.
Keluarga adalah satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat. Satuan kekerabatan dapat disebut keluarga disebabkan adanya perkawinan atau keturunan. Berdasarkan jumlah anggotanya, keluarga dpt dibedakan mjd keluarga inti dan keluarga luas.
(a) Keluarga
inti atau batih (nuclear family)
adalah satuan kekerabatan yang terdiri atas ayah dan ibu (orang tua) beserta anak-anaknya dalam satu rumah. Ada juga keluarga inti yg belum/tidak mempunyai anak.
adalah satuan kekerabatan yang terdiri atas ayah dan ibu (orang tua) beserta anak-anaknya dalam satu rumah. Ada juga keluarga inti yg belum/tidak mempunyai anak.
(b) Keluarga
luas (extended family)
adalah satuan kekerabatan yang terdiri atas lebih dari satu generasi atau lebih dari satu keluarga inti dalam satu rumah. Misalnya, keluarga yang memiliki kakek atau nenek, paman atau bibi, keponakan, dan lain-lain yang tinggal serumah..
adalah satuan kekerabatan yang terdiri atas lebih dari satu generasi atau lebih dari satu keluarga inti dalam satu rumah. Misalnya, keluarga yang memiliki kakek atau nenek, paman atau bibi, keponakan, dan lain-lain yang tinggal serumah..
2 ) Peran atau Fungsi
Pranata Keluarga
Sebagai salah satu bentuk pranata sosial, pranata keluarga mempunyai beberapa fungsi,
Sebagai salah satu bentuk pranata sosial, pranata keluarga mempunyai beberapa fungsi,
fungsi
pranata keluarga.:
a) Fungsi
reproduksi; keluarga merupakan sarana untuk memperoleh keturunan secara sehat,
terencana, terhormat, sesuai dengan ajaran agama, dan sah di mata hukum.
b) Fungsi
keagamaan; merupakan sarana berdoa atau beribadah sesuai dengan keyakinan orang
tuanya sejak
dini.
c) Fungsi ekonomi;
merupakan suatu wadah dalam usaha mengembangkan serta mengatur potensi dan
kemampuan ekonomi.
d) Fungsi
afeksi; merupakan wahana untuk mewujudkan rasa kasih sayang dan rasa cinta,
sehingga dapat menjaga perasaan masing-masing anggota keluarga agar tercipta
kerukunan dan keharmonisan hubungan di dalam keluarga.
e) Fungsi
sosialisasi; sarana utk memberikan pemahaman tentang bagaimana seorang anggota
keluarga bergaul
dan berkomunikasi dengan orang lain dalam keluarga
f) Fungsi
penentuan status; melalui keluarga seorang anak memperoleh statusnya dalam
masyarakat, seperti nama, jenis kelamin, hak waris, tempat dan tanggal
lahir,dsb..
g) Fungsi
pendidikan; merupakan sarana untuk mendidik anak agar memiliki bekal ke depan
sebelum mereka memasuki masa bermain di lingkungan dan sekolahnya.
h) Fungsi
perlindungan; merupakan sarana untuk mendpatkan rasa aman, nyaman, dan dapat
menerima curahan kasih sayang dari orang tua atau dari sesama anggota keluarga.
Betti Miswati | 11/27/2013
Pengendalian sosial (social control) adalah cara dan proses
pengawasan yang direncanakan atau tidak direncanakan yang bertujuan untuk
mengajak, mendidik, atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi norma
dan nilai yang berlaku.
Pengendalian
sosial
dimaksudkan agar anggota masyarakat mematuhi norma-norma sosial.
Untuk itu
ada beberapa jenis pengendalian. Penjenisan ini dibuat menurut sudut pandang
dari mana seseorang melihat pengawasan tersebut.
1. Pengendalian Preventif, Represif, dan Gabungan
Menurut sifat dan tujuannya, ada tiga jenis
pengendalian, yakni pengendalian preventif, represif, dan gabungan antara
keduanya (preventif-represif).
a.
Pengendalian preventif
Merupakan usaha pencegahan terhadap terjadinya penyimpangan terhadap norma
dan nilai. Jadi, usaha pengendalian sosial yang bersifat
preventif dilakukan sebelum terjadi penyimpangan. Untuk menghindari
kemungkinan agar tidak sampai terjadi tindakan menyimpang, perlu dilakukan
pencegahan sedini mungkin. Usaha-usaha pengendalian preventif dapat dilakukan
melalui pendidikan dalam keluarga
dan masyarakat (informal) dan pendidikan di sekolah (formal). Contoh-contoh
pengendalian yang bersifat preventif ialah menanamkan sopan santun, tata krama,
ketertiban dan disiplin melalui bimbingan, pengarahan, dan ajakan.
b. Pengendalian represif
Berfungsi untuk mengembalikan keserasian yang
terganggu akibat adanya pelanggaran norma atau perilaku menyimpang. Untuk mengembalikan keadaan
seperti semula perlu diadakan pemulihan. Pengendalian yang diadakan setelah
terjadi pelanggaran disebut pengendalian represif. Jadi, pengendalian disini
bertujuan untuk menyadarkan pihak yang berperilaku menyimpang tentang akibat
dari penyimpangan tersebut, sekaligus agar dia mematuhi norma norma sosial.
Misalnya kepada siswa yang melanggar peraturan sekolah dikenai sanksi agar
ketertiban sekolah terjaga dan si pelanggar tidak mengulangi
perbuatannya.
c. Pengendalian sosial gabungan
Merupakan usaha yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya penyimpangan (preventif) sekaligus mengembalikan penyimpangan yang
tidak sesuai dengan norma-norma
sosial (represif). Usaha
pengendalian dengan memadukan ciri preventif dan represif ini dimaksudkan agar
suatu perilaku tidak sampai menyimpang dari norma-norma dan, kalaupun terjadi,
penyimpangan itu tidak sampai merugikan yang bersangkutan maupun orang lain
yang dilibatkan. Usaha ini dapat dilakukan lebih dari satu kali, yaitu tindakan
pencegahan sebelum seseorang melakukan penyimpangan dan selanjutnya tindakan
pengendalian setelah orang itu melakukan penyimpangan. Jadi, usaha pengendalian
pertama dan kedua saling terkait (terpadu). Misalnya, untuk mengawasi agar
siswa tidak bolos pada jam pelajaran, sekolah memberlakukan piket (preventif).
Walaupun sudah dicegah, ternyata masih ada siswa yang bolos. Untuk
mengembalikan ketertiban (tidak bolos) akibat perbuatan tersebut, dikenakan
sanksi sesuai peraturan yang berlaku (represif).
Faktor Pendorong
peruahan Sosial budaya dan Faktor yang menghambat perubahan sosial budaya | Perubahan sosial memiliki
faktor-faktor pendorong sehingga dapat membuat masyarakat itu berubah, dan
perubahan sosial memiliki beberapa faktor penghambat yang dapat menghambat
masyrakat dalam berubah, dengan kata lain perubahan sosial budaya memiliki
berbagai penyebab baik itu faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
Budaya seperti berikut ini.
Faktor Pendorong Sosial budaya dan Faktor yang
menghambat perubahan sosial budaya
A.Faktor
Pendorong Perubahan Sosial Budaya
Faktor
pendorong perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut.
a. Timbunan
Kebudayaan dan Penemuan Baru
Kebudayaan
dalam masyarakat selalu mengalami penimbunan atau penumpukan,yaitu budaya
masyarakat semakin beragam dan bertambah. Bertambah dan beragamnya budaya ini
umumnya disebabkan oleh adanya penemuan baru dalam masyarakat.
b. Perubahan
Jumlah Penduduk
Bertambah
dan berkurangnya jumlah penduduk suatu daerah mengakibatkan perubahan struktur
masyarakat terutama lembaga kemasyarakatannya.
C.
Pertentangan atau Konflik
Pertentangan
yang terjadi dalam masyarakat karena kemajemukan menyebabkan perubahan sosial.
Dalam masyarakat yang heterogen, sifat individualistis masih lekat sehingga
satu sama lainnya tidak memiliki hubungan yang dekat. Padahal sumber kebutuhan
semakin terbatas. Persaingan untuk memperebutkan sumber kebutuhan mendorong
masyarakat untuk berkreasi menciptakan alternatif pemenuhan sumber kebutuhan.
d.
Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Perubahan
sosial budaya dapat bersumber dari luar masyarakat itu sendiri di antaranya
sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik di sekitar manusia, seperti
bencana alam; dan peperangan.
e. Sistem
Terbuka Lapisan Masyarakat
Masyarakat
dengan sistem lapisan yang terbuka cenderung lebih mudah mengalami perubahan
daripada dengan sistem lapisan tertutup. Masyarakat akan cenderung memberikan
kesempatan berkarya bagi manusia-manusia yang potensial.
f. Sikap
Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan untuk Maju
Sikap
masyarakat yang mau menghargai hasil karya orang lain akan membuat orang
terdorong untuk melakukan penelitian. Dengan demikian akan menghasilkan sebuah
karya yang berguna bagi masyarakat.
g. Sistem
Pendidikan Formal yang Maju
Kualitas
pendidikan yang tinggi mampu mengubah pola pikir. Masyarakat yang memiliki
pendidikan tinggi akan lebih rasional dalam berpikir dan bertindak.
h. Orientasi
ke Masa Depan
Keinginan
untuk memperoleh masa depan yang lebih baik akan mendorong perubahan sosial
budaya masyarakat.
I.
Akulturasi
Akulturasi
merupakan pertemuan
dua kebudayaan dan bangsa yang berbeda dan saling memengaruhi. Proses
akulturasi berlangsung lama dan terus-menerus. Proses ini berakibat pada
perpaduan kebudayaan sehingga pola budaya semua akan berubah.
j. Asimilasi
Asimilasi
adalah perpaduan
dua kebudayaan yang berbeda secara berangsur-angsur berkembang sehingga
memunculkan budaya baru.
B. Faktor
Penghambat Perubahan Sosial Budaya
Faktor
pendorong perubahan sosial budaya juga memiliki penghalang dalam memuluskan
perubahan sosial budaya yaitu Faktor penghambat perubahan sosial budaya, Berikut
faktor-faktor penghambat sosial budaya
Faktor
penghambat perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut.
a.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat.
b. Sikap
masyarakat yang sangat tradisional.
c. Kurangnya
hubungan dengan masyarakat lain.
d. Adanya
kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat.
e. Rasa
takut dengan adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
f. Hambatan
yang bersifat ideologis.
g. Adat atau
kebiasaan.
h. Prasangka
terhadap hal-hal baru dan menilai bahwa hidup ini buruk, susah,
dan tidak mungkin diperbaiki.
SOAL SOAL GEOGRAFI
1.
Sebutkan
3 contoh tenaga endogen dan tenaga eksogen yang membentuk permukaan bumi
!
2.
Tunjukkan
contoh contoh bentuk hubungan sosial atau interaksi sosial !
3.
Skala
peta 1 : 2.000.000 , jika antara kota Yogya - Solo di peta 3 Cm. Maka berapa
jarak yang sebenarnya di permukaan bumi ?
4.
Sebutkan
macam macam tipe hujan berdasarkan proses terjadinya !
5.
Jelaskan
macam macam bentuk piramida penduduk !
6.
Sebutkan
usaha usaha yang dilakukan untuk mengatasi global worming !
7.
Bagaimana
usaha yang dilakukan untuk mengatasi pertumbuhan penduduk yang tinggi !
8.
Jelaskan
bentuk penyimpangan sosial berdasarkan kadar penyimpangannya !
9.
Sebutkan
4 fungsi dan peran pranata keluarga !
10. Sebutkan bentuk pengiendalian sosial
ber dasarkan waktu pelaksanaannya !
11. Sebutkan tolok ukur atau indikator yang digunakan untuk
menggolongkan negara maju dan berkembang !
12. Sebutkan 4 ciri – ciri negara berkembang !
13. Sebutkan negera maju yang terdapat di wilayah Benua
Asia !
14. Sebutkan 4 faktor penghambat
terjadinya perubahan sosial !
15. Sebutkan macam macam simbol yang
terdapat pada peta topografi !
16. Sebutkan jenis-jenis tanah yang mendominasi
di kawasan Asia Tenggara !
17. Sebutkan ciri –ciri benua Asia !
18. Sebutkan daftar nama samudera
berdasarkan urutan paling luas !
19. Sebutkan daftar nama benua berdasarkan urutan paling
luas !
20. Sebutkan batas batas samudera hindia !
0 komentar:
Posting Komentar