selamat bergabung dengan IPS MTsN Bantul Kota

Senin, 23 Februari 2015

RINGKASAN MATERI GEOGRAFI



3 Jenis Tenaga Endogen Pembentuk Relief Bumi
Apa kabar blogger Indonesia? Kita bertemu lagi dengan The Jombang Taste yang berbagi informasi pengetahuan Geografi. Artikel ini akan menjelaskan macam-macam tenaga endogen yang membentuk permukaan bumi.
Bentuk muka bumi atau relief bumi, baik di daratan maupun di dasar lautan, mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan bentuk dan permukaan bumi terjadi karena hasil kerja dari tenaga alam yang disebut tenaga geologi. Tenaga geologi terdiri dari tenaga endogen yang bersifat membangun dan tenaga eksogen yang bersifat merusak.
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menghasilkan relief muka bumi. Tenaga endogen dibagi menjadi tiga, yaitu tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi.
1. Tektonisme
Pengertian tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang mengakibatkan terjadinya pergeseran dan perubahan letak lapisan batuan secara horizontal dan vertikal. Aktivitas tektonisme dibagi menjadi dua, yaitu orogenetik dan epirogenetik.
a. Orogenetik
Definisi orogenetik adalah pergeseran lapisan bumi secara cepat meliputi daerah yang sempit. Peristiwa ini disebut pula proses pembentukan gunung atau pegunungan. Proses orogenetik menghasilkan lipatan dan patahan.
  • Lipatan (foulding). Lipatan adalah proses penekanan batuan lunak oleh kekuatan dari dalam bumi sehingga batuan tersebut bersambung dalam bentuk lipatan. Lipatan pada umumnya terbentuk dari dua unsur, yaitu sinklin (lipatan yang membentuk lembah) dan antiklin (lipatan yang membentuk busur).
  • Patahan (faulting). Patahan adalah proses kekuatan endogen yang menekan struktur batuan keras sehingga struktur satu dengan lainnya terpisah atau patah.
b. Epirogenetik
Definisi epirogenetik adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi dalam waktu yang lama meliputi wilayah yang luas. Epirogenetik disebut juga proses pembentukan benua. Epirogenetik dibedakan menjadi dua macam, yaitu epirogenesis positif dan epirogenesis negatif.
  • Epirogenesis positif adalah gerak turunnya daratan sehingga terlihat permukaan air laut mengalami kenaikan.
  • Epirogenesis negatif adalah gerak naiknya daratan sehingga terlihat permukaan air laut mengalami penurunan.

2. Vulkanisme
Pengertian vulkanisme adalah aktifitas penerobosan atau keluarnya magma dari dalam perut bumi akibat dari tingginya temperatur dan tekanan gas. Gunung merupakan tonjolan pada kulit bumi yang terdiri dari lereng dan puncak.
Rangkaian dari gunung-gunung membentuk pegunungan. Gunung dan pegunungan terbentuk akibat adanya tenaga endogen. Apabila suatu tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma maka terbentuklah gunung berapi.
Berdasarkan tipe letusannya, gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu gunung api strato (kerucut), gunung api maar, dan gunung api perisai.
  • Gunung api strato (kerucut). Pada umumnya gunung api yang ada di dunia ini merupakan jenis gunung berapi kerucut.  Letusan pada gunung api strato termasuk letusan kecil. Letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Letusan gunung api strato sering menyebabkan terjadi lelehan sehingga permukaan gunung berapi berlapis-lapis. Sebagian besar gunung berapi yang ada di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
  • Gunung api maar. Jenis gunung api maar berbentuk seperti danau kering. Jenis gunung api maar jumlahnya tidak banyak. Gunung berapi ini terbentuk karena adanya letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang disebut kawah. Gunung api maar memiliki corong. Contoh: Gunung Lamongan di Jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
  • Gunung api perisai. Tidak ada gunung api jenis perisai di Indonesia. Contoh gunung api perisai adalah Gunung Maona Loa di Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbentuk menjadi sangat landai.
Aktifitas Vulkanik
Aktifitas magma gunung berapi ada dua macam, yaitu intruksi magma dan ekstrusi magma.
  • Intruksi magma adalah penyusupan magma diantara lapisan batuan tetapi tidak sampai ke permukaan. Bentuk-bentuk yang ditimbulkan antara lain: batolit, lakolit, sill, diaterma, dan gang (korok).
  • Ekstrusi magma (erupsi) adalah aktifitas magma yang sampai ke permukaan bumi sehingga menyebabkan terjadinya letusan gunung berapi. Berdasarkan sifatnya, erupsi dibagi menjadi tiga, yaitu: erupsi eksplosif, erupsi efusif, dan erupsi campuran.
Material Vulkanik
Terdapat beberapa macam material vulkanik, yaitu material padat, material cair, dan bahan gas.
  • Material padat (eflata) berupa: bom vulkanik berupa batuan-batuan besar, tapili berupa batu kecil, dan pasir serta abu vulkanik.
  • Material cair (efusifa) berupa: lava, lahar panas, dan lahar dingin.
  • Bahan gas (ekshalasi) berupa: gas fumarol, gas sulfatar, dan gas mufakat.
Gejala Pasca Vulkanik
Gejala post vulkanik atau pasca vulkanik ditandai dengan adanya:
  • Adanya sumber gas
  • Terdapat sumber air panas
  • Sumber air panas maledari
  • Adanya geyser

3. Gempa bumi
Pengertian gempa bumi (seisme) adalah getaran kulit bumi yang disebabkan oleh adanya tenaga endogen, pergeseran batuan, letusan gunung berapi, maupun longsoran. Menurut penyebabnya, gempa bumi dibagi menjadi tiga macam, yaitu: gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan. Berdasarkan letak pusat gempa, gempa bumi dibagi menjadi dua, yaitu: gempa daratan dan gempa laut.
Alat pengukur gempa adalah seismograf. Satuan pengukur kekuatan gempa umumnya menggunakan skala richter. Pusat gempa yang ada di bawah kerak bumi disebut hiposenter (hiposentrum). Pusat gempa bumi pada titik di permukaan bumi yang terletak tegak lurus di atas hiposentrum disebut episenter (episentrum).
Gempa bumi mengakibatkan beberapa hal berikut ini:
  • Merusak dan menimbulkan kerugian material
  • Korban jiwa dan harta benda
  • Menghancurkan pemukiman dan lahan pertanian
  • menghilangkan sumber mata air
  • Merusak alam dan lingkungan.


a.    Pranata Keluarga

Pranata keluarga adalah bagian dari pranata sosial yang meliputi lingkungan keluarga dan kerabat. Pembentukan watak dan perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pranata keluarga yang dialami dan diterapkannya sejak kecil. Bagi masyarakat, pranata keluarga berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat.


              1 )   Pengertian Keluarga
Keluarga adalah satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat. Satuan kekerabatan dapat disebut keluarga disebabkan adanya perkawinan atau keturunan. Berdasarkan jumlah anggotanya, keluarga dpt dibedakan mjd keluarga inti dan keluarga luas.
                    
                            (a)   Keluarga inti atau batih (nuclear family)
adalah satuan kekerabatan yang terdiri atas ayah dan ibu (orang tua) beserta anak-anaknya dalam satu rumah. Ada juga keluarga inti yg belum/tidak mempunyai anak.

                            (b)   Keluarga luas (extended family)
adalah satuan kekerabatan yang terdiri atas lebih dari satu generasi atau lebih dari satu keluarga inti dalam satu rumah. Misalnya, keluarga yang memiliki kakek atau nenek, paman atau bibi, keponakan, dan lain-lain yang tinggal serumah..

              2 )   Peran atau Fungsi Pranata Keluarga
Sebagai salah satu bentuk pranata sosial, pranata keluarga mempunyai beberapa fungsi,

              fungsi pranata keluarga.:
              a)    Fungsi reproduksi; keluarga merupakan sarana untuk memperoleh keturunan secara sehat, terencana, terhormat, sesuai dengan ajaran agama, dan sah di mata hukum.
             
              b)    Fungsi keagamaan; merupakan sarana berdoa atau beribadah sesuai dengan keyakinan orang tuanya sejak dini.
             
              c)    Fungsi ekonomi; merupakan suatu wadah dalam usaha mengembangkan serta mengatur potensi dan kemampuan ekonomi.
             
              d)    Fungsi afeksi; merupakan wahana untuk mewujudkan rasa kasih sayang dan rasa cinta, sehingga dapat menjaga perasaan masing-masing anggota keluarga agar tercipta kerukunan dan keharmonisan hubungan di dalam keluarga.
             
              e)    Fungsi sosialisasi; sarana utk memberikan pemahaman tentang bagaimana seorang anggota keluarga bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain dalam keluarga
             
              f)     Fungsi penentuan status; melalui keluarga seorang anak memperoleh statusnya dalam masyarakat, seperti nama, jenis kelamin, hak waris, tempat dan tanggal lahir,dsb..
             
              g)    Fungsi pendidikan; merupakan sarana untuk mendidik anak agar memiliki bekal ke depan sebelum mereka memasuki masa bermain di lingkungan dan sekolahnya.
             
              h)   Fungsi perlindungan; merupakan sarana untuk mendpatkan rasa aman, nyaman, dan dapat menerima curahan kasih sayang dari orang tua atau dari sesama anggota keluarga.


Materi IPS SMP Kelas 8 
Sumber: Buku IPS SMP Kelas 8, dan beberapa situs di internet


Betti Miswati | 11/27/2013

Pengendalian sosial (social control) adalah cara dan proses pengawasan yang direncanakan atau tidak direncanakan yang bertujuan untuk mengajak, mendidik, atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi norma dan nilai yang berlaku.
 Pengendalian sosial dimaksudkan agar anggota masyarakat mematuhi norma-norma sosial. 
Untuk itu ada beberapa jenis pengendalian. Penjenisan ini dibuat menurut sudut pandang dari mana seseorang melihat pengawasan tersebut.

1. Pengendalian Preventif, Represif, dan Gabungan
Menurut sifat dan tujuannya, ada tiga jenis pengendalian, yakni pengendalian preventif, represif, dan gabungan antara keduanya (preventif-represif).

a. Pengendalian preventif
Merupakan usaha pencegahan terhadap terjadinya penyimpangan terhadap norma dan nilai. Jadi, usaha pengendalian sosial yang bersifat preventif dilakukan sebelum terjadi penyimpangan. Untuk menghindari kemungkinan agar tidak sampai terjadi tindakan menyimpang, perlu dilakukan pencegahan sedini mungkin. Usaha-usaha pengendalian preventif dapat dilakukan melalui pendidikan dalam keluarga dan masyarakat (informal) dan pendidikan di sekolah (formal). Contoh-contoh pengendalian yang bersifat preventif ialah menanamkan sopan santun, tata krama, ketertiban dan disiplin melalui bimbingan, pengarahan, dan ajakan.

b. Pengendalian represif
Berfungsi untuk mengembalikan keserasian yang terganggu akibat adanya pelanggaran norma atau perilaku menyimpang. Untuk mengembalikan keadaan seperti semula perlu diadakan pemulihan. Pengendalian yang diadakan setelah terjadi pelanggaran disebut pengendalian represif. Jadi, pengendalian disini bertujuan untuk menyadarkan pihak yang berperilaku menyimpang tentang akibat dari penyimpangan tersebut, sekaligus agar dia mematuhi norma norma sosial. Misalnya kepada siswa yang melanggar peraturan sekolah dikenai sanksi agar ketertiban sekolah terjaga dan si pelanggar tidak mengulangi perbuatannya. 

c. Pengendalian sosial gabungan
Merupakan usaha yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan (preventif) sekaligus mengembalikan penyimpangan yang tidak sesuai dengan norma-norma
sosial (represif). Usaha pengendalian dengan memadukan ciri preventif dan represif ini dimaksudkan agar suatu perilaku tidak sampai menyimpang dari norma-norma dan, kalaupun terjadi, penyimpangan itu tidak sampai merugikan yang bersangkutan maupun orang lain yang dilibatkan. Usaha ini dapat dilakukan lebih dari satu kali, yaitu tindakan pencegahan sebelum seseorang melakukan penyimpangan dan selanjutnya tindakan pengendalian setelah orang itu melakukan penyimpangan. Jadi, usaha pengendalian pertama dan kedua saling terkait (terpadu). Misalnya, untuk mengawasi agar siswa tidak bolos pada jam pelajaran, sekolah memberlakukan piket (preventif). Walaupun sudah dicegah, ternyata masih ada siswa yang bolos. Untuk mengembalikan ketertiban (tidak bolos) akibat perbuatan tersebut, dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku (represif).


Faktor Pendorong peruahan Sosial budaya dan Faktor yang menghambat perubahan sosial budaya | Perubahan sosial memiliki faktor-faktor pendorong sehingga dapat membuat masyarakat itu berubah, dan perubahan sosial memiliki beberapa faktor penghambat yang dapat menghambat masyrakat dalam berubah, dengan kata lain perubahan sosial budaya memiliki berbagai penyebab baik itu faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya seperti berikut ini.

Faktor Pendorong Sosial budaya dan Faktor yang menghambat perubahan sosial budaya

 A.Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
Faktor pendorong perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut.

a. Timbunan Kebudayaan dan Penemuan Baru
Kebudayaan dalam masyarakat selalu mengalami penimbunan atau penumpukan,yaitu budaya masyarakat semakin beragam dan bertambah. Bertambah dan beragamnya budaya ini umumnya disebabkan oleh adanya penemuan baru dalam masyarakat.

b. Perubahan Jumlah Penduduk
Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk suatu daerah mengakibatkan perubahan struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatannya.


C. Pertentangan atau Konflik
Pertentangan yang terjadi dalam masyarakat karena kemajemukan menyebabkan perubahan sosial. Dalam masyarakat yang heterogen, sifat individualistis masih lekat sehingga satu sama lainnya tidak memiliki hubungan yang dekat. Padahal sumber kebutuhan semakin terbatas. Persaingan untuk memperebutkan sumber kebutuhan mendorong masyarakat untuk berkreasi menciptakan alternatif pemenuhan sumber kebutuhan.

d. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi

Perubahan sosial budaya dapat bersumber dari luar masyarakat itu sendiri di antaranya sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik di sekitar manusia, seperti bencana alam; dan peperangan.

e. Sistem Terbuka Lapisan Masyarakat
Masyarakat dengan sistem lapisan yang terbuka cenderung lebih mudah mengalami perubahan daripada dengan sistem lapisan tertutup. Masyarakat akan cenderung memberikan kesempatan berkarya bagi manusia-manusia yang potensial.

f. Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan untuk Maju
Sikap masyarakat yang mau menghargai hasil karya orang lain akan membuat orang terdorong untuk melakukan penelitian. Dengan demikian akan menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi masyarakat.

g. Sistem Pendidikan Formal yang Maju
Kualitas pendidikan yang tinggi mampu mengubah pola pikir. Masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi akan lebih rasional dalam berpikir dan bertindak.

h. Orientasi ke Masa Depan
Keinginan untuk memperoleh masa depan yang lebih baik akan mendorong perubahan sosial budaya masyarakat.

I. Akulturasi

Akulturasi merupakan pertemuan dua kebudayaan dan bangsa yang berbeda dan saling memengaruhi. Proses akulturasi berlangsung lama dan terus-menerus. Proses ini berakibat pada perpaduan kebudayaan sehingga pola budaya semua akan berubah.


j. Asimilasi
Asimilasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang berbeda secara berangsur-angsur berkembang sehingga memunculkan budaya baru.

B. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
Faktor pendorong perubahan sosial budaya juga memiliki penghalang dalam memuluskan perubahan sosial budaya yaitu Faktor penghambat perubahan sosial budaya, Berikut faktor-faktor penghambat sosial budaya

Faktor penghambat perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut.
a. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat.
b. Sikap masyarakat yang sangat tradisional.
c. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat.
e. Rasa takut dengan adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
f. Hambatan yang bersifat ideologis.
g. Adat atau kebiasaan.
h. Prasangka terhadap hal-hal baru dan menilai bahwa hidup ini buruk, susah,
dan tidak mungkin diperbaiki.



SOAL SOAL GEOGRAFI
1.    Sebutkan 3 contoh tenaga endogen dan tenaga eksogen yang membentuk permukaan  bumi !
2.    Tunjukkan contoh contoh bentuk hubungan sosial atau interaksi sosial !
3.    Skala peta 1 : 2.000.000 , jika antara kota Yogya - Solo di peta 3 Cm. Maka berapa jarak yang  sebenarnya di permukaan bumi ?
4.    Sebutkan macam macam tipe hujan berdasarkan proses terjadinya !
5.    Jelaskan macam macam bentuk piramida penduduk !
6.    Sebutkan usaha usaha yang dilakukan untuk mengatasi global worming !
7.    Bagaimana usaha yang dilakukan untuk mengatasi pertumbuhan penduduk yang tinggi !
8.    Jelaskan bentuk penyimpangan sosial berdasarkan kadar penyimpangannya !
9.    Sebutkan  4 fungsi dan peran pranata keluarga !
10. Sebutkan bentuk pengiendalian sosial ber dasarkan waktu pelaksanaannya !
11. Sebutkan tolok ukur  atau indikator yang digunakan untuk menggolongkan negara maju dan berkembang !
12. Sebutkan  4 ciri – ciri negara berkembang !
13. Sebutkan  negera maju yang terdapat di wilayah Benua Asia !
14. Sebutkan 4 faktor penghambat terjadinya perubahan sosial !
15. Sebutkan macam macam simbol yang terdapat pada peta topografi !
16. Sebutkan jenis-jenis tanah yang mendominasi di kawasan Asia Tenggara !
17. Sebutkan ciri –ciri benua Asia !
18. Sebutkan daftar nama samudera berdasarkan urutan paling luas !
19. Sebutkan  daftar nama benua berdasarkan urutan paling luas !
20. Sebutkan batas  batas samudera hindia !

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More